Judul : Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia
link : Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia
Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia
Terbaik untukmu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya sebagai pelopor dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di tingkat pemerintah daerah. Bahkan, Kota Surabaya dinilai layak menjadi contoh nasional dalam implementasi Reformasi Birokrasi Tematik (RBT), khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Rini Widyantini, saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Pahlawan pada Kamis (3/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Rini memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dinilai berhasil menerapkan Reformasi Birokrasi Tematik (RBT) secara nyata dan memberikan dampak langsung terhadap masyarakat.
"KemenPAN-RB memiliki tugas untuk bagaimana meng-empowering (menguatkan) kementerian, lembaga, dan pemerintahan daerah agar dapat melaksanakan reformasi birokrasi. Wali Kota atau Kota Surabaya ini menjadi salah satu pionir keberhasilan dari reformasi birokrasi," kata Menteri Rini.
Menteri Rini menyampaikan bahwa reformasi birokrasi di era saat ini tidak hanya berfokus pada tataran administratif, tetapi diarahkan pada tema-tema strategis nasional, seperti pengentasan kemiskinan dan hilirisasi industri. Surabaya dinilai berhasil mengintegrasikan dua tema ini dalam kebijakan dan implementasi di lapangan.
"Reformasi birokrasi kita dibagi dalam beberapa reformasi tematik. Termasuk di dalamnya ada reformasi birokrasi pengentasan kemiskinan, hilirisasi, dan sebagainya," jelasnya.

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil penilaian Indeks Reformasi Birokrasi yang dilakukan KemenPAN-RB, Pemkot Surabaya berhasil meraih skor tertinggi di antara seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di Indonesia.
"Indeks reformasi birokrasi untuk Pemkot Surabaya ini terbaik di antara semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Dan beliau (Wali Kota Eri Cahyadi) telah berhasil juga meng-orkestrasi program-program sehingga RB Tematik itu bisa dijalankan," kata Menteri Rini.
Namun demikian, Menteri Rini menegaskan bahwa reformasi birokrasi tidak boleh berhenti sebagai kebijakan formalitas belaka. Ia menekankan pentingnya implementasi yang cepat dan berdampak terhadap kehidupan masyarakat, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya datang ke Surabaya tentunya selain memberikan arahan terhadap kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan reformasi birokrasi, saya ingin melihat bagaimana implementasi reformasi birokrasi tematik yang dijalankan oleh Pemda Surabaya ini," tambahnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Rini juga mengunjungi sejumlah lokasi pelayanan publik di Surabaya. Termasuk di antaranya Puskesmas Tambakrejo dan Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung dampak dari program padat karya dan efektivitas pelayanan kepada warga.
"Beliau (Wali Kota Eri Cahyadi) mengorkestrasi seluruh dinas-dinas untuk memiliki program bersama dengan program padat karya. Sehingga semuanya bergerak bersama untuk memberantas kemiskinan," kata Menteri Rini.

Selain itu, Menteri Rini juga memuji MPP Siola sebagai salah satu pusat pelayanan publik terbaik di Indonesia. MPP Siola dinilai berhasil memberikan layanan terintegrasi dengan jumlah kunjungan masyarakat yang tinggi.
"Mal Pelayanan Publik Kota Surabaya ini termasuk mal pelayanan publik yang terbesar atau kategori Prima. Karena paling banyak dikunjungi masyarakat untuk mendapatkan layanan," tambahnya.
Pada waktu yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik apresiasi dari Menteri PAN-RB. Ia menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk nyata pengakuan atas kerja keras seluruh jajaran Pemkot Surabaya dalam menyediakan layanan publik yang semakin dekat dengan warga.
"Alhamdulillah, MenPAN-RB melihat bahwa Surabaya mendapatkan nilai tertinggi dalam reformasi birokrasinya. Sehingga ingin membuktikan apakah hal itu hanya sekadar di atas kertas atau benar-benar dapat diterapkan di masyarakat," kata Wali Kota Eri.
Salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) adalah sistem satu data yang telah diterapkan di Surabaya. Wali Kota Eri menyebut bahwa data tersebut kini terintegrasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Bu Rini (MenPAN-RB) juga terkejut karena ada satu data di Kota Surabaya yang hari ini sudah bekerja sama dengan BPS, dengan Mendagri dan Menteri Bappenas yang nantinya akan dijadikan data nasional," jelas Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini.
Melalui sistem satu data ini, Pemkot Surabaya dapat merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih terarah dan efektif. Dampaknya terasa pada penurunan angka pengangguran dan kemiskinan secara signifikan.
"Program RBT Tematik ini ternyata telah dilakukan di Surabaya mampu menurunkan angka pengangguran terbuka dari 9 persen menjadi 4,91 persen, menurunkan kemiskinan dari 5 persen menjadi 3,96 persen. Bahkan, lebih rendah dibandingkan pada waktu sebelum Covid-19," katanya.
Berbagai pencapaian ini, Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa Menteri PANRB meminta Surabaya menjadi proyek pilot nasional terkait penerapan pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak lagi terpusat di kantor, tetapi dapat dilakukan di balai RW.
"Saya sampaikan bahwa Surabaya ini tidak lagi bekerja di kantor, ada di balai RW. Jadi kan beliau menyampaikan kerja di mana saja bisa. Saya sampaikan di Surabaya ini tidak hanya kerja di kantor tetapi juga ada di balai RW," jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap inovasi tersebut dapat semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan menciptakan efisiensi dalam tata kelola pemerintahan. Ia menegaskan bahwa pelayanan publik harus adaptif dan menjangkau semua lapisan warga.
"Pelayanan-pelayanan ini terus kita tingkatkan agar lebih mudah dijangkau oleh seluruh warga Kota Surabaya," tambahnya.
Demikianlah Artikel Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia
Anda sekarang membaca artikel Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/menteri-pan-rb-surabaya-pionir_18.html
0 Response to "Menteri PAN-RB: Surabaya Pionir Reformasi Birokrasi untuk Masa Depan Indonesia"
Post a Comment