Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC

Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC - Hallo sahabat Punya Kamu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita, Artikel Indonesia, Artikel korupsi, Artikel pemerintah, Artikel politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC
link : Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC

Baca juga


Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC

Gambar terkait Sosok Dedi Sunardi,Eks SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Mesin EDC (dari Bing)

Terbaik untukmu – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture (EDC) periode 2020-2024.

Kasus dugaan korupsi ini menyebabkan negara merugi hingga 744 miliar rupiah.

Salah satu tersangka yang ditetapkan oleh KPK dalam kasus ini adalah Dedi Sunardi.

Lantas, siapa sosok Dedi Sunardi itu?

Tokoh dan Riwayat Hidup

Dikutip dari situs LinkedIn , Dedi Sunardi Suryawinata atau yang akrab disapa Dedi Sunardi bukanlah sosok asing di sejumlah perusahaan milik negara Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) salah satu bank BUMN dari Januari 2019 hingga September 2019.

Kemudian, Dedi ditugaskan sebagai President Director di perusahaan asuransi plat merah dari September 2019 hingga September 2021.

Setelah itu, Dedi kembali ditunjuk sebagai Direktur Penunjang Bisnis di perusahaan energi milik negara pada September 2021.

Meski begitu, perjalanan karier Dedi Sunardi di perusahaan energi milik negara tersebut hanya bertahan selama 18 bulan.

Pasalnya, ia dipecat dari jabatan tersebut setelah terjadi insiden kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.

Dari segi pendidikan, Dedi Sunardi telah menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Harta Kekayaan

Dikutip dari e-LHKPN KPK , Dedi Sunardi memiliki harta kekayaan sebesar Rp 48.947.368.714.

Laporan kekayaan Dedi Sunardi diterbitkan pada 31 Desember 2024.

Berikut rincian harta kekayaan Dedi Sunardi:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 10.493.996.500

1. Tanah dan Bangunan Seluas 125 m2/229 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR, HASIL SENDIRI Rp 1.282.882.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 2302 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG, WARISAN Rp 9.211.114.500

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 5.079.630.000

1. MOBIL, MERCEDES BENZ A200 Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 776.030.000

2. MOBIL, SUZUKI JIMNY Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 476.000.000

3. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 2.482.600.000

4. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 1.345.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 1.113.500.000

D. SURAT BERHARGA Rp 0

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 6.331.188.349

F. HARTA LAINNYA Rp 26.000.000.000

Sub Total Rp 49.018.314.849.

Dedi Sunardi tercatat memiliki utang sebesar Rp 70.946.135, sehingga total kekayaan yang dimilikinya saat ini mencapai Rp 48.947.368.714.

Kasus Korupsi Mesin EDC

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mesin EDC.

Penetapan tersangka diumumkan langsung oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (9/7/2025).

Kelima tersangka diduga terlibat dalam praktik korupsi pengadaan EDC yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp744,54 miliar, berdasarkan perhitungan metode real cost.

"Mereka diduga memperkaya diri sendiri, orang lain atau perusahaan sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara, yang dihitung dengan metode real cost, paling sedikit sebesar Rp744.540.374.314 [Rp744,5 miliar]," kata Asep

Sedangkan kelima tersangka tersebut adalah:

  1. Indra Utoyo
  2. Catur Budi Harto
  3. Dedi Sunardi
  4. Elvizar
  5. Rudy Suprayudi Kartadidjaja

Modus Korupsi

Asep mengatakan ada dua skema pengadaan EDC yang diduga dilakukan korupsi:

  1. EDC Android (Beli Putus): Nilai proyek sebesar Rp942,79 miliar untuk 346.838 unit.
  2. FMS EDC Single Acquirer (Penyewa Vendor): Total pembayaran dari 2021–2024 mencapai Rp1,25 triliun untuk 200.067 unit.

Mengenai pengadaan EDC android tahun 2020–2024, baik pembelian langsung maupun penyewaan, pihak terkait diduga menerima gratifikasi atau keuntungan dari para vendor/pemasok:

  1. Catur Budi Harto menerima Rp525 juta dalam bentuk sepeda dan dua ekor kuda dari Elvizar.
  2. Dedi Sunardi menerima sepeda Cannondale senilai Rp60 juta dari Elvizar.
  3. Rudy S. Kartadidjaja menerima Rp19,72 miliar dari pejabat PT Verifone Indonesia selama empat tahun.

(Paling baik untuk Anda/David Adi/Ilham Rian Pratama)



Demikianlah Artikel Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC

Sekianlah artikel Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/tokoh-dedi-sunardi-mantan-sevp-bank.html

0 Response to "Tokoh Dedi Sunardi, Mantan SEVP Bank BUMN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pembelian Mesin EDC"

Post a Comment