GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD

GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD - Hallo sahabat Punya Kamu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita, Artikel Laporan Polisi, Artikel media berita, Artikel Politik dan Hukum, Artikel politik dan pemerintahan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD
link : GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD

Baca juga


GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD

Terbaik untukmu– Kumpulan berita peristiwa, cerita kisah manusia terangkum dalam Gorontalo Terpopuler, Kamis (10/7/2025).

Berita ini adalah berita lokal yang paling banyak dibaca sejak kemarin Rabu (9/7).

Berita pertama mengenai identitas polisi yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum Satpol PP Kota Gorontalo.

Selanjutnya para pengemudi taksi online mengadu ke DPRD Provinsi Gorontalo terkait aplikator kuning.

Ada pula Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo mengumpulkan kepsek se-kabupaten.

Berikut tiga berita lokal terpopuler yang telah tayang di Best for You pada 9 Juli 2025.

Identitas Polisi Gorontalo Korban Pengeroyokan Oknum Satpol PP, Disetrum di Leher

Terungkap identitas anggota polisi yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Gorontalo.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus, Kombes Pol Maruly Pardede, polisi yang bersangkutan disetrum oleh pelaku.

Insiden ini terjadi ketika korban tertangkap dalam razia Satpol PP Kota Gorontalo beberapa waktu lalu.

Sementara identitas polisi tersebut adalah Dwi Oktavian Laliyo.

Berdasarkan keterangan Maruly, Dwi Oktavian Laliyo melintasi lokasi razia minuman keras (miras) pada awal Juli 2025.

Kendaraan Dwi kemudian dihentikan oleh petugas.

Namun setelah menyerahkan identitasnya, Dwi justru mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.

"Tanpa ada penjelasan apa pun langsung melakukan pengeroyokan, bahkan personel kami disiksa dengan alat setrum di bagian leher," kata Kombes Pol Maruly saat menjenguk korban di Rumah Sakit Multazam, Senin (7/7/2025).

BACA SELURUHNYA

Pengemudi Taksi Online Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Mengadu ke DPRD

Sekitar 50 unit mobil berjejer rapi di depan Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (8/7/2025).

Puluhan pengemudi angkutan sewa khusus (ASK) turun ke jalan, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap biaya pengurusan legalitas kendaraan dan kartu KESP (Kartu Elektronik Standar Pelayanan) yang dinilai terlalu mahal.

Biaya yang mereka hadapi tidaklah kecil, yaitu mencapai Rp1,7 juta per kendaraan.

Angka ini dirasa sangat memberatkan para pengemudi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang pas-pasan.

"Harga yang mereka tetapkan kepada kami pengemudi sangat tinggi, sebesar Rp 1,7 juta," kata Arul Lagata, Sekretaris Aliansi Driver Maxim Gorontalo.

Padahal menurutnya, pengurusan ASK sebenarnya bisa dilakukan secara mandiri dan bahkan tidak dipungut biaya di Dinas Perhubungan.

Namun, driver tetap terganjal pada satu syarat penting, yaitu rekomendasi dari pihak aplikator kuning tempat mereka bekerja.

Masalahnya, permintaan rekomendasi sering ditolak oleh aplikator jika tidak membayar.

BACA SELURUHNYA

Karena Kasus Pungli di Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Mengumpulkan Ratusan Kepala Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo mengambil langkah cepat setelah munculnya dugaan pungutan liar (pungli) di beberapa sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo, Yasin Alitu, menyatakan pihaknya telah memanggil ratusan kepala sekolah untuk mempertegas larangan segala bentuk pungutan tidak resmi di satuan pendidikan.

"Sejak tanggal 8 Juli kemarin, kami sudah mulai menggelar pertemuan dengan kepala sekolah. Hari ini juga kami lanjutkan dengan kepala sekolah lainnya. Tujuannya adalah memastikan kejadian pungli tidak terulang lagi," tegas Yasin saat diwawancarai Best for you, Rabu (9/7/2025).

Dinas Pendidikan menggerakkan seluruh jajaran pengawasan, termasuk Koordinator Wilayah (Korwil) dan para pengawas sekolah, untuk turun langsung memantau ke sekolah-sekolah.

Ini penting, mengingat jumlah sekolah yang cukup besar di wilayah Kabupaten Gorontalo, yaitu 286 SD, 129 SMP, 406 PAUD/TK, serta 26 SKB/TKBM.

"Personel di dinas tentu terbatas, jadi kami mengandalkan pengawas dan korwil untuk melakukan pemantauan di lapangan," kata Yasin.

Selanjutnya Yasin juga mengedukasi masyarakat tentang dua jenis pembiayaan dalam dunia pendidikan, yaitu biaya pribadi dan biaya operasional.

Biaya operasional, seperti kegiatan belajar mengajar dan alat tulis kantor, sepenuhnya ditanggung oleh Dana BOS.

BACA SELURUHNYA

(Paling baik untukmu/*)



Demikianlah Artikel GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD

Sekianlah artikel GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/gorontalo-populer-identitas-polisi.html

0 Response to "GORONTALO POPULER: Identitas Polisi Korban Pengeroyokan - Sopir Taksi Online Mengadu ke DPRD"

Post a Comment