Kepentingan Menguasai Bahasa Asing

Kepentingan Menguasai Bahasa Asing - Hallo sahabat Punya Kamu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kepentingan Menguasai Bahasa Asing, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel budaya, Artikel Literasi, Artikel multibahasa, Artikel pendidikan, Artikel pengajaran, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kepentingan Menguasai Bahasa Asing
link : Kepentingan Menguasai Bahasa Asing

Baca juga


Kepentingan Menguasai Bahasa Asing

Gambar terkait Pentingnya Pintar Berbahasa Asing (dari Bing)

Oleh:

Edwin Yulisar, S.Pd.

Guru Bahasa Inggris MTsN 2 HST

Bahasa asing adalah bahasa yang harus dikuasai oleh siswa serta masyarakat umumnya. Dengan melihat kondisi zaman sekarang di berbagai media sosial, banyak sekali para pemengaruh (influencer) sangat mahir dan terampil dalam berbahasa asing.

Sebut saja, Fiki Naki yang merupakan salah satu influencer yang sangat pandai dan menguasai banyak bahasa asing seperti Inggris, Turki, Rusia, Spanyol, dan banyak lagi bahasa lainnya. Kemampuan yang unik ini akhirnya membawanya kepada ketenaran dan terkenal sebagai influencer polyglot.

Sayangnya, di bangku sekolah pelajaran bahasa asing masih terfokus pada penilaian tertulis secara umum. Guru menjelaskan materi tentang sebuah teks, kemudian melakukan latihan dengan menjawab soal-soal yang diberikan sebagai evaluasi pembelajaran.

Hal tersebut sebenarnya belum mencapai inti dari belajar bahasa yang sebenarnya. Bahasa sangat berkaitan erat dengan ucapan karena terkait langsung dengan aspek sosial dan budaya. Jadi, berbahasa merupakan komunikasi yang terarah dan pertukaran informasi secara luas dengan membahas berbagai aspek yang ada, baik dilakukan antara dua orang atau lebih.

Berbicara dalam bahasa asing merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh generasi mendatang. Kemampuan berbahasa tidak hanya melatih kecerdasan dalam berpikir serta melalui kata, tetapi juga melatih mental kepercayaan diri siswa.

Jangan sampai kemampuan siswa hanya terfokus pada pencapaian nilai tertinggi dalam kemampuan tertulis seperti menjawab soal, namun lemah dalam kemampuan lisan seperti penguasaan kosakata, kelancaran pengucapan, dan kemampuan berbicara di depan kelas yang justru kurang memuaskan. Guru bahasa harus mengubah atmosfer hafalan dan menjawab soal yang repetitif menjadi atmosfer yang lebih realistis dan adaptif dalam penguasaan bahasa oleh peserta didik.

Pertama, guru harus menganalisis masalah-masalah klasik dalam pembelajaran bahasa ini. Jangan sampai siswa merasa pembelajaran bahasa Inggris di kelas lebih menakutkan dibandingkan mata pelajaran lain. Oleh karena itu, hal pertama yang dilakukan guru adalah mengetahui kemampuan dasar siswa dalam menguasai kosakata bahasa asing agar dapat menggunakannya dalam berbicara.

Misalnya, guru menggunakan lagu, video pendek atau film sebagai media pembelajaran. Siswa secara tidak langsung belajar pengucapan, pelafalan, dan intonasi yang benar dalam berbahasa asing.

Guru juga dapat membantu dengan membuat jembatan keledai dengan mengintegrasikannya dalam lagu dan video untuk menghafal kosakata serta tata bahasa yang akan diajarkan dan dipresentasikan dalam percakapan bahasa asing.

Dengan demikian, para siswa akan menghafal kosakata dengan menggunakan lagu yang sudah dikenalnya. Siswa secara tidak langsung telah menghafal beberapa kosakata yang ada dalam menambah khasanah berbahasa asing.

Kedua, guru tidak hanya menggunakan tetapi juga memiliki kemampuan dalam mengimprovisasi metode dan teknik pembelajaran bahasa yang menarik di dalam kelas.

Guru yang kreatif dan inovatif harus mampu mengubah suasana kelas yang awalnya monoton, membosankan, dan membuat mengantuk menjadi kelas yang penuh tawa dan penuh energi dengan hasil penguasaan keterampilan linguistik yang andal oleh siswa.

Yang dimaksud andal di sini adalah siswa tidak hanya mampu menjawab segala soal bahasa Inggris dengan baik, namun mampu mempraktikkan kemampuan berbahasa dan bercakap-cakap menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan konteks dan tema yang diberikan.

Adapun contoh yang harus dilakukan guru bahasa asing dalam membuat pembelajaran semakin menarik dan tidak membosankan. Misalnya, guru menggunakan teknik Total Physical Response atau Respons Fisik Penuh dengan cara membuat kartu-kartu bertuliskan kosakata pada kata kerja.

Jika salah satu siswa mengambil kartunya yang bertuliskan berenang, maka siswa tersebut hanya diam namun melakukan gerakan seperti orang berenang dan kemudian ditebak oleh siswa di kelas, demikian seterusnya dengan kata-kata lain.

Langkah berikutnya, guru Bahasa Asing harus mampu berinovasi dalam menciptakan kebiasaan linguistik di lingkungan sekolah atau madrasah. Inovasi yang sederhana adalah dengan membiasakan penggunaan bahasa asing sesuai dengan hari yang ada di sekolah. Senin dan Selasa menggunakan Bahasa Inggris.

Rabu dan Kamis bahasa Arab serta Jumat dan Sabtu bahasa Indonesia atau daerah. Kesalahan demi kesalahan mungkin akan dilakukan oleh siswa dalam pengucapan atau intonasi saat berbicara. Peran guru ketika melihat kejadian tersebut harus segera tanggap dengan memperbaiki tanpa menghakimi.

Guru juga harus mampu menciptakan komunitas-komunitas kecil bahasa yang ada di sekolah maupun madrasah dengan membuat kegiatan ekstrakurikuler bahasa asing. Komunitas tersebut bisa seperti English Club, Arabic Club, Spanish Club dan sebagainya sebagai contoh atau pendukung siswa untuk mempelajari bahasa asing secara lebih mendalam di madrasah.

Di Madrasah tempat penulis mengajar, Arabic Club dan English Club merupakan kegiatan ekstrakurikuler favorit dan telah menghasilkan prestasi khususnya dalam kontes bahasa. Mulai dari juara Olimpiade Bahasa Arab tingkat nasional dan Story Telling Bahasa Inggris tingkat provinsi. Semua prestasi tersebut tidak lepas dari dukungan madrasah dan ketekunan para guru dalam mengajar.

Dukungan dari pemangku kepentingan, khususnya sekolah maupun madrasah dalam meningkatkan keterampilan linguistik ini sangat penting dan signifikan untuk meningkatkan prestasi siswa dalam berbahasa. Program ekstrakurikuler linguistik harus menjadi program yang paling diminati, sama seperti ekskul olahraga dan seni di madrasah.

Keberhasilan siswa dalam menguasai bahasa juga didukung oleh dukungan orang tua. Dukungan dan penguatan mental yang dimulai dari rumah merupakan hal yang esensial dalam penguasaan bahasa anak dalam berbicara bahasa asing secara aktif dan lancar. Selanjutnya, peran guru pada akhirnya sebagai fasilitator dan kolaborator siswa dalam membangun rasa percaya diri dalam berbahasa.

Semua dukungan harus sejalan dengan ketekunan, keuletan, dan inovasi para guru dan tutor Bahasa Asing di sekolah maupun madrasah untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara bahasa.

Oleh karena itu, keterampilan berbahasa asing sangat penting di era yang serba canggih seperti sekarang sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi masa depan, karena kemampuan ini berkorelasi signifikan dengan berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan lainnya.

Dengan menguasai bahasa asing secara baik, diharapkan para siswa Indonesia tidak hanya bertujuan untuk terampil berkomunikasi dengan lawan bicara, tetapi juga bisa menuju tujuan yang lebih mulia seperti mampu menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Karena bahasa merupakan sarana untuk mempersatukan bangsa. Jadi, apakah kita sudah berinovasi dan memaksimalkan pembelajaran bahasa asing di kelas? Atau justru terjebak dalam kemonotonan pembelajaran bahasa yang membosankan? (*)



Demikianlah Artikel Kepentingan Menguasai Bahasa Asing

Sekianlah artikel Kepentingan Menguasai Bahasa Asing kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kepentingan Menguasai Bahasa Asing dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/kepentingan-menguasai-bahasa-asing.html

0 Response to "Kepentingan Menguasai Bahasa Asing"

Post a Comment