Judul : Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka
link : Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka
Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka

Terbaik untukmu Kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi hingga saat ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Apalagi keterbatasan bukti-bukti membuat penyidik Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini belum menetapkan pelaku penganiayaan yang menyebabkan Brigadir Nurhadi tewas.
Meskipun tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka, tetapi tidak ada satupun yang mengakui sebagai pelaku penganiayaan terhadap Nurhadi.
Di sisi lain, pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa ayah dua anak itu meninggal bukan hanya karena tenggelam, melainkan ia dianiaya terlebih dahulu.
Ini dibuktikan dengan adanya bekas cekikan di leher, serta adanya luka memar akibat benda tumpul.
Kini Mesir, salah satu tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, mencoba untuk mencari pembelaan.
Melalui kuasa hukumnya, Yan, Misri berencana mengajukan Kerja Sama Perdamaian.
"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), saya sudah menyerahkan beberapa dokumen," kata Yan, Rabu (9/7/2025).
Namun masih ada sesuatu yang disampaikan, terkait suara dalam Peraturan Perundang-undangan (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang kolaborator keadilan.
"Ketentuannya harus mengakui, ini yang masih berkomunikasi dengan LPSK maksudnya mengakui seperti apa, dia harus mengakui sesuai pasal yang didakwakan atau mengakui versi sebenarnya," kata Yan.
Tetapi jika syarat pengakuan harus sesuai dengan pasal yang dituduhkan, kemungkinan kuasa hukum tidak akan mengajukan kolaborator keadilan.
Dalam dokumen yang telah diserahkan kepada LPSK, Yan mengatakan pasal tuduhan yang diterapkan terhadap Misri tidak benar.
Sebagai informasi, saat ini Misri sudah ditahan di ruang tahanan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda NTB sejak 2 Juli 2025 lalu.
Keinginan Terakhir Brigadir Nurhadi
Sebelum meninggal di Gili Trawangan, Brigadir Nurhadi memiliki keinginan.
Brigadir Nurhadi ditemukan tewas saat ikut pesat di Lombok bersama atasan nya.
Namun, keluarga Brigadir Muhammad Nurhadi membantah bahwa korban pergi ke Gili Trawangan untuk berpesta.
Pasalnya Brigadir Nurhadi disebut ingin mengadopsi anaknya yang nomor dua.
"Saya menyangkal Adi ke Gili untuk poya-poya, ini tidak mungkin, karena pada saat itu (kejadian pembunuhan Nurhadi), anak yang paling kecilnya akan diaqiqahi," kata mertua Nurhadi, Sukarmidi saat diwawancarai di rumahnya yang berada di Dusun Lendang Re, Desa Sembung, Kecamatan Narmada Lombok Barat, Rabu (9/7/2025).
Disebutkannya, sosok Nurhadi dikenal polos, dan sangat mencintai anaknya, bahkan setelah pulang kerja ia selalu menyempatkan diri untuk mencium kedua anaknya.
Terlebih lagi, sehari sebelum kejadian, korban sendiri yang meminta keluarga untuk mengadakan acara syukuran akikah anaknya yang saat itu masih berusia 1 bulan.
"Tidak mungkin Adi akan meninggalkan anaknya di momen penting hanya untuk sekadar pergi bermain. Biasanya setelah pulang dia selalu mencium anaknya, saya kok langsung ditinggal, sudah tidak benar ini?," kata Sukarmidi.
Sukarmidi menceritakan, sebelum Nurhadi pergi ke Gili Trawangan, ia juga sempat memiliki firasat yang buruk terhadap dirinya. Apalagi izin yang disampaikan korban kepada keluarga untuk pergi ke Gili pada saat itu bukan untuk menginap, tetapi hanya untuk mengantar tamu.
Perasaan buruk sudah dirasakan oleh keluarga sejak hari Selasa. Sehari sebelum ditemukan meninggal, Nurhadi sempat meminta kepada tukang bangunan yang sedang mengerjakan pembuatan kursi kayu di rumahnya.
"Selasa dia sudah pamit kepada teman-temannya, semua diberitahu, tukang yang membuat kursi diperintahkan untuk membuatnya agar bisa digunakan oleh banyak orang duduk," katanya.
Saat perjalanan ke Gili, sekitar pukul 4 sore, Nurhadi bahkan sempat melakukan panggilan video dengan anaknya yang tertua, yang masih berusia 5 tahun.
Namun sejak memasuki waktu magrib, anaknya yang merasa rindu sempat mencoba menghubungi korban, tetapi tidak pernah mendapatkan balasan.
Hingga anaknya juga sempat mengirimkan pesan suara melalui WhatsApp menanyakan kabar ayahnya dan diperintahkan untuk segera pulang.
Namun, waktu tunggu bukanlah kepulangan korban dengan selamat yang diterima keluarga, tetapi berita duka bahwa korban meninggal dunia karena tugas.
Hati keluarga terluka, Sukarmidi mengonfirmasi firasatnya yang mengarah pada menantunya yang meninggal, bukan karena kecelakaan tugas, Sukarmidi menduga Nurhadi dibunuh setelah dipaksa ikut ke Gili Trawangan.
Demikianlah Artikel Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka
Anda sekarang membaca artikel Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/mesir-mencari-pembelaan-agar-lolos-dari.html
0 Response to "Mesir Mencari Pembelaan Agar Lolos dari Kasus Kematian Brigadir Nurhadi, Meskipun Ditetapkan Sebagai Tersangka"
Post a Comment