Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban

Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban - Hallo sahabat Punya Kamu, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita, Artikel insiden, Artikel kasus kriminal, Artikel kasus pembunuhan, Artikel politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban
link : Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban

Baca juga


Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban

Gambar terkait Petunjuk Mencurigakan Kasus Kematian Diplomat,Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban Pada Lakban (dari Bing)

Terbaik untukmu Teka-teki baru muncul dalam kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39).

Setelah sempat diduga tewas karena dibunuh, kini muncul spekulasi baru bahwa Arya Daru Pangayunan dicurigai mengakhiri hidupnya sendiri.

Keraguan itu muncul berdasarkan beberapa petunjuk yang ada di lokasi kematian Arya Daru Pangayunan.

Mulai dari sidik jari di pita lem yang melilit kepalanya, hingga kondisi pintu yang terkunci.

Arya Daru Pangayunan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kamar kosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).

Saat ditemukan, kondisi Arya Daru Pangayunan dalam keadaan terlilit lakban di bagian kepala hingga leher.

Arya Daru tinggal di kosan itu sendirian, sementara istrinya dan dua anaknya tinggal di Jogja.

Kapolsek Menteng Jakarta Pusat Kompol Rezha Rahandhi mengatakan, pihak penyidik belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Arya Daru Pangayunan.

"Dari olah TKP belum bisa disimpulkan, barang bukti masih didalami oleh labfor, baik sidik jari maupun yang lainnya," tegasnya.

Ia juga mengungkap kondisi Arya Daru Pangayunan saat pertama kali ditemukan.

"Jadi wajah hingga leher itu dibungkus lakban, bahkan sisa lakbannya mohon maaf masih menempel," tegasnya.

Ia juga mengatakan bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban.

"Dari hasil otopsi awal di tempat kejadian tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, hanya saja kita tidak bisa menyimpulkan," jelasnya lagi.

"Jika dari segi tanda-tanda visum tubuh maupun olah TKP, kita belum bisa menyimpulkan bahwa ada indikasi kekerasan. Jenazah korban sudah kami serahkan ke RS Polri untuk diotopsi," tambahnya.

Begitu pula dengan dugaan adanya sidik jari lain, pihak penyidik masih mendalaminya.

Sementara itu kerabat korban, Iyarman Waruwu menjelaskan kondisi Arya Daru saat ditemukan sangat memprihatinkan.

"Kepalanya dibalut pita, tapi saya belum bisa memastikan jenis pitanya, yang jelas warna pita itu kuning," kata Iyarman dikutip dari Kompas TV, Kamis (10/7/2025).

Ia juga mengatakan bahwa jasad Arya Daru juga ditutupi selimut.

"Kemudian dalam posisi tidur telungkup, kaki ditekuk dan berada di bawah selimut. Jadi ketika penjaga kosan masuk, selimutnya ditarik," kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa jasad korban dalam keadaan terlilit seperti mumi.

"Dililit seperti mumi, di seluruh wajah dililit seperti mumi," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa lilitannya tebal.

"Ketebalannya rapi, berulang-ulang, karena tebal jika saya lihat dari gambarnya," jelasnya lagi.

Tidak ada tanda keberadaan orang lain

Penjaga kosan, Siswanto mengatakan, saat mengecek kamar korban tidak ditemukan adanya barang korban yang hilang.

Semua barang penting Daru seperti dompet hingga tempat makan masih tersimpan rapi.

Bahkan polisi juga tidak menemukan adanya bukti kerusakan di TKP.

"Tidak ada juga dari pintu kamar kosan korban, tidak ada tanda-tanda kerusakan," ujar Rezha lagi.

Bahkan pada rekaman CCTV di kosan Daru, tidak terlihat ada orang lain yang masuk ke dalam kamar kosnya.

Rekaman CCTV hanya merekam aktivitas Daru bolak-balik di malam sebelum kejadian.

"(Dalam rekaman CCTV) hanya (mereka) merekam korban keluar masuk kos, pesan Gojek maupun membuang makanan setelah dia selesai makan pada pukul 23.30 WIB," kata Kompol Rezha Rahandhi.

Sebelum tengah malam, penjaga kosan Siswanto sempat bercerita kepada penyidik.

Bahwa ia bertemu dengan Daru dan menyapanya.

Namun pada saat itu Siswanto tidak menyadari ada hal aneh pada korban.

"Petugas pengelola kos bahkan bertemu pada pukul 22.15 WIB, sempat menyapa korban sambil makan malam karena kemarin malam dalam kondisi hujan sedang. Kemudian menyapa korban dan (korban) menjawab 'iya pak'," ujar Kompol Rezha Rahandhi.

Dugaan mengakhiri hidup

Sementara itu, terkait penyebab kematian Daru, Kriminolog UI Adrianus Meliala justru menduga korban sengaja mengakhiri hidupnya.

"Jika dari analisis terhadap lingkungan almarhum, saya lebih yakin ini adalah tindakan bunuh diri. Mengingat tidak ada pihak lain yang masuk atau keluar pada saat yang bersangkutan meninggal," kata Adrianus Meliala, dikutip dari Kompas TV, Kamis.

Meski demikian, kata Adrianus, masih ada tiga petunjuk penting yang dapat digunakan kepolisian untuk mengungkap kematian Daru.

Petunjuk pertama adalah hasil pemeriksaan forensik jenazah Daru.

Kemudian yang kedua, polisi bisa mengetahui kondisi Daru sebelum meninggal dari pemeriksaan makanan yang ia konsumsi sebelum meninggal.

"Namun demikian, tentu masih ada beberapa petunjuk yang tampaknya akan diperoleh melalui pemeriksaan forensik, khususnya kedokteran forensik. Juga kemudian dapat dilakukan toksikologi forensik karena yang bersangkutan telah memakan sesuatu sebelum meninggal. Dua pemeriksaan tersebut dapat memberikan banyak informasi mengenai penyebab kematian almarhum," tutup Adrianus Meliala.

Bantuan kontak

Suicide bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang membantu.

Jika Anda menghadapi masalah yang sama, jangan menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Anda tidak sendirian. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk mengurangi kecemasan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau berbagai alternatif layanan konseling, Anda dapat mengunjungi situs web Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp:

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t



Demikianlah Artikel Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban

Sekianlah artikel Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban dengan alamat link https://www.punyakamu.com/2025/07/petunjuk-mencurigakan-kematian-diplomat.html

0 Response to "Petunjuk Mencurigakan Kematian Diplomat, Pintu Terkunci Hingga Sidik Jari Korban pada Lakban"

Post a Comment